Telur Gulung Lobster Hot

Siapa yang tidak kenal dengan telur gulung, salah satu makanan yang sempat ramai di awal tahun 2017 kemarin. Makanan satu ini mempunyai banyak penggemar hingga saat ini, terbuat dari telur yang di aduk dengan tambahan penyedap rasa ini, memiliki rasa yang khas apa lagi ditambahkan dengan saus yang biasa menghiasinya.

Rozzaq AL merupakan salah satu pengusaha telur gulung yang masih bertahan hingga saat ini, seperti yang dikatakan oleh nya " Iya.. mas, saya mah masih bertahan. Habis kalo dipikir - pikir makanan ini mulai hilang dari pasaran anak - anak, saya juga mau mengincar orang dewasa dengan menambah inovasi baru mas".

Selain itu Kedai telur gulung, yang berada di daerah Menteng raya, No. 20, Jakarta Selatan ini memiliki beberapa invoasi baru. Salah satunya yaitu Telur Gulung Lobster Lvl 10, yang saat ini banyak mengundang perhatian masyarakat, khususnya kalangan anak remaja. seperti yang telah dijelaskan oleh Rozzaq "duh mas, saya juga bingung padahal cuman ditambah dengan lobster, yah paling ditambah lagi si sama sausnya. Banyak si kita sambelnya, ada lvl 1 sampai lvl 10, karena sambel itu kayanya. Jadi pada penasaran, apa lagi make lobster"

Pengusaha satu ini, yang memiliki latar belakang sebagai lulusan S2 Ekonomi di universitas Padjajaran Bandung, mempunyai ide menarik dengan membuat jajanan biasa menjadi jajanan yang luar biasa, terlebih dari itu selain anak remaja telur gulung Lobster juga memiliki beberapa penggemar dari kalangan artis, seperti yang dikatakan Rozzaq "wah kalo itu sih saya juga bingung mas, kenapa bisa ada artis yang beli, kalo difikir - fikir kan ini makanan biasa aja".

Salah satu pengusaha muda ini dengan inovasi yang berilian, berhasil meraup untung hingga 25 juta perbulan. hanya dengan memberikan sentuhan manis terhadap makanan di era 90an ini, membuat ia mampu membuka banyak cabang di jakarta, sampai ke bandung. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Script berita dan tambahan requestan lagu

Singapore meluncurkan pesawat dengan rute terpanjang

Bahasa jurnalistik menurut saya